Rabu, 28 Januari 2009

Apa itu Broadband

Sudah lama sebetulnya saya ingin membuat sebuah blog yg khusus membahas tentang layanan Broadband di Indonesia. Baru hari ini keinginan itu bisa diwujudkan. Lamanya proses itu disebabkan karena alasan sederhana saja, apa nama yg tepat untuk blog yg ingin saya buat. Masalahnya ternyata di blogspot, nama domain ini sudah menjadi resource terbatas, banyak nama yg saya inginkan sudah digunakan orang lain. Jadilah akhirnya saya pilih nama: pitalebar, yg merupakan terjemahan bebas dari broadband.

Lepas dari tepat atau tidak pemilihan nama ini, saya berharap blog ini bisa menjadi media untuk menyampaikan gagasan atau ide tentang layanan broadband di Indonesia. Sebelum kita berlanjut, saya kira kita perlu telaah terlebih dahulu apa sebetulnya yang dimaksud dengan pita lebar, apa definisi atau batasannya. Dan apakah pengertian broadband di Indonesia sama dengan yang dipahami di negara lain.

Di wikipedia disebutkan sbb:
Broadband in telecommunications refers to a signaling method that includes or handles a relatively wide range of frequencies, which may be divided into channels or frequency bins. Broadband is always a relative term, understood according to its context. The wider the bandwidth, the greater the information-carrying capacity.

Rumusan di atas menyiratkan bhw istilah broadband tidak bersifat mutlak, tergantung pada konteksnya, termasuk konteks negara. Jadi apa yg disebut broadband di Indonesia, mungkin kalau di Jepang atau Korea masuk kategori narrowband. Kembali lagi kalau menurut wikipedia, satu saluran telepon yg menggunakan modem analog bisa digunakan untuk transmisi data 56 kbps. Dengan menggunakan modem ADSL saluran telepon yg sama bisa mentransmisikan download hingga 2 Mbps dan upload hingga 800 kbps, itu sudah bisa disebut broadband.

Tapi tunggu dulu, bitrate yg disebutkan tadi adalah di tingkat modem menuju ke perangkat operator ISP, belum menuju ke internet global. Apa yg secara real bisa didapatkan pelanggan sangat bergantung pada berapa besar bandwidth trafik yg disediakan oleh operator ISP menuju ke internet global.

Sebagai contoh bila mengacu ke hasil test yg dilakukan oleh Onno W. Purbo (Buku Pegangan Pengguna ADSL dan Speedy, PT Elex Media Komputindo, 2006), Onno mendapatkan untuk layanan Speedy rata-rata download 315 kbps dan upload 49 kbps. Ini sudah sangat cepat bila dibandingkan dengan dial up dengan modem analog.